Sabtu, 08 Juli 2017

Dasar-dasar Kewirausahaan

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
    Untuk memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewirausahaan di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4, Tahun 1995. Adapun tujuan dikeluarkannya Instruksi Presiden tersebut untuk menumbuhkan semangat kepeloporan di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan.
   Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Para wirausahawan diharapkan dapat menjadi pelopor pembangunan, antara lain ikut serta mengurangi adanya pengangguran. Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Karena itu, peranan wirausaha penting sekali untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari kewirausahaan ?
2.      Apa tujuan dan manfaat dari kewirausahaan ?
3.      Bagaimana karakteristik yang dimiliki oleh wirausahawan ?
4.      Apa saja faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan ?
5.      Apa saja jenis/macam pelaku wirausahawan ?
6.      Apa potensi kelemahan kewirausahawan ?
7.      Apa saja faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha ?
  
C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian kewirausahaan.
2.      Memahami tujuan kewirausahaan.
3.      Mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh wirausahawan
4.      Mengetahui faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan.
5.      Mengetahui jenis/macam pelaku wirausahawan.
6.      Mengetahui potensi kelemahan kewirausahawan.
7.      Mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Kewirausahaan
     Kewirausahaan berasal  dari kata dasar wirausaha. Wirausaha terdiri dari kata wira dan usaha. Arti kata wira adalah pejuang, utama, gagah, berani, teladan dan jujur, sedangkan usaha adalah kegiatan yang dilakukan. Pengertian wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur.
   Kewirausahaan, seperti tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.[1]
  Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Berikut ini adalah ringkasan mengenai profil wirausahawan, diantaranya :
  Hasrat dan tanggung jawab. Para wirausahawan merasakan tanggung jawab pribadi yang amat dalam terhadap hasil atas usaha yang telah mereka mulai. Mereka lebih memilih dapat mengendalikan sumber-sumber daya mereka untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sendiri.
  Lebih menyukai risiko menengah. Para wirausahawan bukanlah orang-orang yang mengambil risiko secara membabi buta, melainkan orang yang mengambil risiko yang diperhitungkan. Kewirausahaan menyangkut perencanaan dan pengambilan risiko yang telah diperhitungkan berdasarkan pengetahuan mengenai pasar, ketersediaan sumber daya atau produk, dan tindakan terencana yang berpotensi akan berhasil. Dengan kata lain, wirausahawan yang sukses bukanlah pengambil risiko, tetapi lebih sebagai penghapus risiko.
  Meyakini kemampuannya untuk sukses. Para kewirausahawan pada umumnya sangat yakin terhadap kemampuan mereka untuk sukses. Mereka cenderung optimis terhadap peluang kesuksesan.
  Keinginan untuk mendapatkan umpan balik yang sifatnya segera. Wirausahawan menikmati tantangan dalam menjalankan perusahaan dan mereka ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari umpan balik.
    Tingkat energi yang tinggi. Wirausahawan lebih energik dibandingkan orang kebanyakan. Energi ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya upaya yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan.
    Orientasi masa depan. Wirausahawan memiliki indera yang kuat dalam mencari peluang. Mereka melihat ke depan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin, melainkan lebih mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok.
   Keterampilan mengorganisasi.Wirausahawan mengetahui cara mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan tugas. Penghubungan orang dan pekerja secara efektif memungkinkan kewirausahaan untuk mengubah pandangan kedepan menjadi kenyataan.
  Menilai prestasi lebih tinggi dari pada uang. Salah satu kesalahan konsep yang paling umum mengenai wirausahawan adalah anggapan bahwa mereka sepenuhnya terdorong oleh keinginan menghasilkan uang. Sebaliknya, prestasi tampak sebagai motivasi utama para wirausahawan, uang hanyalah cara sederhana untuk menghitung skor pencapaian tujuan atau pun simbol prestasi.
Karakter lain yang sering tampak pada kewirausahawan, meliputi :
      Komitmen yang tinggi.
      Toleransi terhadap ambiguitas.
      Fleksibilitas.
      Keuletan

B.     Tujuan Kewirausahaan
Di bawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

C. Manfaat Kewirausahaan
   Survei membuktikan bahwa para pemilik bisnis kecil lebih bekerja keras untuk menghasilkan lebih banyak uang, dan merasa lebih bahagia dari pada bekerja untuk orang lain atau perusahaan lain. Berikut ini manfaat dari kewirausahaan adalah sebagai berikut.
 Peluang untuk menentukan nasib anda sendiri. Memiliki perusahaan sendiri memberikan kebebasan dan peluang bagi para wirausahawan untuk mencapai apa yang penting baginya. Para wirausahawan ingin mencoba memenangkan hidup mereka, dan mereka menggunakan bisnis mereka untuk mewujudkan keinginan itu.
   Peluang untuk melakukan perubahan. Semakin banyak wirausahawan yang memulai bisnis karena mereka melihat peluang untuk membuat perubahan yang menurut mereka penting.
 Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya. Terlalu banyak orang yang merasakan bahwa pekerjaan mereka membosankan, tidak menantang, dan tidak menarik. Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi wirausahawan. Bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja dan bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki para wirausahawan merupakan alat untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan diri.
   Peluang untuk meraih keuntungan yang menakjubkan. Walaupun uang bukan daya dorong utama bagi kebanyakan wirausahawan, keuntungan bisnis merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan.
 Peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha anda. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati adalah ciri perusahaan kecil. Memainkan peran penting dalam sistem usaha setempat dan mengetahui bahwa usaha mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kelancaran fungsi ekonomi negara ini, merupakan bentuk penghargaan lain bagi para manajer usaha kecil.
−   Peluang untuk melakukan sesuatu yang anda sukai dan bersenang-senang dalam mengerjakannya. Yang umumnya dirasakan oleh para pemilik usaha kecil adalah bahwa kegiatan kerja mereka yang sesungguhnya bukanlah kerja. Kebanyakan wirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertentu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut.[3]

D.    Karakteristik Wirausaha
     Pengusaha yang berhasil memilki kemungkinaan yang lebih besar di bandingkan dengan orang lain untuk memiliki orang tua yang juga pengusaha. Mereka juga cenderung memiliki karakteristik pribadi yang unik. Para peneliti yang mempelajari pengusaha yang berhasil melaporkan bahwa pengusaha cenderung lebih ingin tahu, bersemangat, dapat memotivasi diri sendiri, jujur, berani, flexsibel, cerdas, dan andal. Gooffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :

No.
Ciri-Ciri
Watak
1
Percaya Diri
Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2
Berorientasikan tugas dan hasil
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada


laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,


memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,


energik dan memiliki inisiatif.
3
Pengambil Resiko
Memiliki kemampuan mengambil resiko & suka


pada tantangan.
4
Kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul


dengan orang lain dan suka terhadap saran dan


kritik yang membangun.
5
Keorisinilan
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,


serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6
Berorientasi ke masa depan
Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir


yang berorientasi pada masa depan
7
Jujur dan Tekun
Memiliki keyakinan bahwa hidup sama dengan


kerja.

E.     Faktor - Faktor Pendorong Pertumbuhan Kewirausahaan
1.  Persepsi terhadap Figur Wirausahawan
    Figur wirausahawan yang dimaksud adalah orang tua, teman dan wirausahawan yang telah dikenal. Latar belakang orang tua yang berprofesi sebagai wirausahawan berpengaruh positif terhadap minat  berwirausaha. Orang tua yang berhasil dalam menjalankan profesi sebagai wirausahawan akan memberikan pengaruh positif untuk memulai berwirausaha karena ada keyakinan bahwa ia juga mampu berhasil seperti orang tuanya.

2. Ketersediaan Modal dan Lingkungan Sosial
   Tersedianya modal akan memicu minat seseorang dalam berwirausaha, misalnya memiliki bangunan yang lokasinya strategis akan memicu minat seseorang untuk membuka usaha di lokasi tersebut. Faktor lingkungan sosial meliputi perkerjaan masyarakat di sekitar tempat tinggal dan profesi teman yang memotivasi timbulnya minat berwirausaha.

3. Kebebasan Bekerja
    Bekerja identik dengan keterikatan  pekerja dengan peraturan-peraturan mengenai waktu kerja, cara kerja dan  pendapatan yang akan diterima. Banyak orang yang meninggalkan pekerjaannya beralasan ingin menjadi bos sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa keinginan untuk bebas dalam menjalankan pekerjaan dengan caranya sendiri, bebas bekerja tanpa terikat aturan kerja adalah faktor yang memengaruhi minat berwirausaha.

4. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha
  Pendidikan, pengetahuan yang di dapat selama kuliah merupakan modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga keterampilan yang didapat selama di perkuliahan terutama dalam mata kuliah praktek. Latar belakang pendidikan seseorang terutama yang terkait dengan bidang usaha, seperti bisnis dan manajemen atau ekonomi dipercaya akan mempengaruhi keinginan dan minatnya untuk memulai usaha baru di masa mendatang.

5. Kemajuan Teknologi dan e-Commerce
  Dengan bantuan mesin seperti laptop dan sebagainya seseorang dapat bekerja di rumah seperti layaknya bisnis besar. Dan juga, kemajuan World wide web yang merupakan jaringan sanagt besar yang dapat menghubungkan komputer di seluruh dunia melalui Internet dan membuka lautan informasi kepada penggunanya. Dengan begitu bisnis tidak lgi dibatasi dalam mencari pelanggan.

F.     Jenis - Jenis Pelaku Wirausahawan
1. Wirausahawan Muda
  Orang-orang muda telah mulai mengambil bagian dalam memulai bisnis. Yang didorong dari kekecewaan akan prospek dalam perusahaan dan keinginan untuk memiliki peluang menentukan nasib mereka sendiri, banyak generasi muda lebih memilih kewirausahaan sebagai jalur keluar mereka.

2. Wirausahawa Perempuan
  Terkadang perempuan masih mengalami diskriminasi di tempat kerjanya. Meskipun demikian, bisnis kecil telah menjadi pelopor dalam menawarkan peluang di bidang ekonomi, baik pekerjaan maupun kewirausahaan kepada perempuan. Semakin banyak perempuan menyadari bahwa cara terbaik untuk menembus hambatan-hambatan yang tak kentara yang menghambat peningkatan karier mereka untuk mencapai ke puncak organisasi adalah melalui bisnis mereka sendiri.


3.  Wirausahawan Minoritas
    Segmen populasi bisnis kecil yang juga berkembang dengan cepat adalah perusahaan yang dimiliki kaum minoritas. Seperti juga perempuan, kaum minoritas menyebutkan bahwa diskriminasi merupakan alasan utama yang membatasi akses mereka. Akan tetapi, bisnis kaum minoritas telah mengalami kemajuan dan tingkat keberhasilan mereka terus meningkat.

4.      Wirausahawan Imigran
      Kaum imigran saat ini datang dengan berbekal pendidikan dan pengalaman yang baik. Sehingga dedikasi dan keinginan mereka untuk berhasil, membuat mereka dapat meraih impian kewiarausahaan mereka.

5. Bisnis Rumahan
   Beberapa faktor yang menyebabkan banyak wirausahawan memilih rumah sebagai lokasi pilihan pertama adalah:
-  Menjalankan bisnis dari rumah meminimalkan biaya awal dan biaya operasi
- Perusahaan rumahan memuningkankan pemiliknya dapat mempertahankan gaya hidup dan gaya kerja fleksibel. Banyak wirausahawan bisnis di rumah minikmati menjadi bagian dari “angkatan kerja yang tidak harus berpakaian rapi”,
- Teknologi ynag mengubah banyak rumah biasa menjadi “villa elektronik”, memungkinkan wirausahawan untuk menjalankan berbagai macam bisnis dari rumah mereka,
- Banyak wirausahawan menggunakan Internet untuk menjalankan bisnis perdagangan elektronis (e-commerce) dari rumah dan bisa menjangkau seluruh dunia.

6. Bisnis Keluarga
   Bisnis keluarga (family-owned business) adalah bisnis yang pengendalian keuangannya dilakukan oleh satu atau lebih anggota keluarga. Bisnis keluarga merupakan bagian integral dari perekonomian.

7. Wirasutri
   Wirsutri (copreneurs) adalah sepasang suami-istri wirausahawan yang berbisnis bersama sebagai rekan kerja dalam bisnis mereka. Wirasutri yang berhasil, belajar membina landasan hubungan kerja yang sukses sebelum mereka mendirikan perusahaan. Beberapa sifat yang diandalkan mencakup:
-     Penilaian apakah kepribadian mereka akan bertaut dalam lingkup bisnis.
-     Saling menghormati bakat masing-masing.
-     Tujuan bisnis yang sesuai dengan tujuan hidup (visi bersama).
-     Pandangan bahwa mereka merupakan mitra sejajar.
-   Keterampilan bisnis yang saling melengkapi diakui dan dihargai oleh masing-masing pihak dan mengarah pada identitas bisnis yang unik bagi masing-masing pasangan.
-  Kemampuan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka, berbicara, dan mendengarkan satu sama lain.
-   Pembagian peran dan wewenang yang jelas, idealnya berdasarkan keterampilan dan kemampuan masing-masing pasangan, untuk meminimalkan konflik dari perebutan pengaruh.
- Kemampuan untuk saling mendorong semangat masing-masing dan mengangkat mitra yang kurang bersemangat.
-   Batas antara kehidupan bisnis dan kehidupan pribadi, sehingga tidak tumpang tindih.
-   Adanya rasa humor.
-   Kesadaran bahwa tidak setiap pasangan dapat bekerja bersama-sama.

8. Korban PHK Perusahaan
   Para karyawan yang terkena PHK oleh perusahaan-perusahaan pasti telah menjadi sumber penting bagi aktivitas kewirausahaan. Banyak dari manajer perusahaan yang dirumahkan telah menjelma sebagi wirausahawan, dan rekan-rekan kerja mereka juga akan terjun ke dunia kewirausahaan.

9. Karyawan yang Mengundurkan Diri dari Perusahaan
  Perampingan besar-besaran pada koprporasi-korporasi telah memengaruhi karyawan yang tetap dipekerjakan setelah proses restrukturisasi: krisis kepercayaan. Hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah karyawan yang keluar dari struktur perusahaan dan kemudian menjadi wirausahawan. Karena mempunyai latar belakang berpendidikan tinggi, pengetahuan bisnis, dan pengalaman manajemen selama bertahun-tahun, mereka dapat segera meningkatkan tingkat kemampuan bertahan di perusahaan kecil.

10.  Wirausahawan Sosial
     Wirausahawan sosial (social entrepreneurs) mengunakan berbagai keahlihan mereka tidak hanya untuk membuat bisnis menjadi meguntungkan, tetapi juga untuk mecapai tujuan sosial dan lingkungan bagi keahlian bersama. Bisnis mereka sering kali memiliki tiga pertimbangan utama yang meliputi tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Para wirausahawan ini memandang bisnis mereka sebagai suatu mekanisme untuk mencapai tujuan sosial yang penting bagi mereka sebagai individu.

G. Potensi Kelemahan Kewirausahaan
    Meskipun memiliki suatu bisnis akan memberikan banyak keuntungan dan menyediakan banyak peluang, siapapun yang berencana memasuki dunia kewirausahaan harus menyadari adanya potensi kelemahan. Beberapa kelemahan kewirausahaan mencakup berikut ini :
      Ketidakpastian pendapatan.
      Resiko kehilangan seluruh investasi.
      Kerja lama dan kerja keras.
      Kualitas hidup yang rendah sampai bisnis mapan.
      Tingkat stres yang tinggi.
      Tanggung jawab penuh.
      Keputus asaan.

H.  Faktor - Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
    Sebelum merintis usaha baru ada baiknya calon pengusaha mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha yang akan di tekuninya. Dengan mengetahui faktor keberhasilan dan kegagalan usaha maka calon pengusaha dapat membuat suatu rencana untuk mengantisipasi dan menindaklanjuti apabila terjadi hal-hal di luar perencanaan semula.
1.      Keberhasilan Wirausaha
a.       Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Wirausaha
Ada beberapa pendukung keberhasilan wirausaha, di antaranya :
1)      Faktor manusia,
2)      Faktor keuangan,
3)      Faktor organisasi,
4)      Faktor mengatur usaha,
5)      Faktor pemasaran
b.      Langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses di antaranya :
1)      Ada visi dan tujuan yang jelas.
2)      Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu.
3)      Terencana dan terorganisir.
4)      Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.
5)      Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya.
6)      Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.
            Menurut W . Keith Schilit, ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu :
1)      Peluang pasar yang baik.
2)      Keunggulan persaingan.
3)      Kualitas barang/jasa.
4)      Inovasi yang berproses.
5)      Dasar budaya perusahaan.
6)      Menghargai pelanggan dan pegawai.
7)      Manajemen yang berkualitas.
8)      Dukungan modal yang kuat.

2.      Kegagalan Wirausaha
a.       Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha
     Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Dibawah ini merupakan faktor-faktor atau penyebab kegagalan dalam berwirausaha yaitu sebagai berikut.
1.   Ketidakmampuan manajemen atau manajemen yang buruk menjadi faktor utama dari kegagalan wirausaha. Tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam mengelola usaha.
2.     Kurangnya pengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengelola sumber daya manusia dsb.
3.    Pengendalian keuangan yang buruk dalam memelihara aliran kas, dan mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
4.    Lemahnya usaha untuk memasarkan bisnis mereka.
5. Gagal dalam mengembangkan perencanaan strategis. Perencanaan sangat penting dalam berwirausaha, jika sekali gagal dalam perencanaan maka akan kesuliatan dalam pelaksanaannya.
6.     Pertumbuhan perusahaan yang tidak terencana dan terkendali.
7.  Lokasi yang buruk atau tidak strategis. Agar usaha dapat beroperasi secara efisien maka wirausahawan harus pintar dalam menentukan lokasi yang tepat. Yaitu melakukan penelitian dan pengamatan secara langsung dengan melihat peluang disekitar lingkungan yang akan ditempati untuk berbisnis.
8. Pengendalian persediaan yang tidak tepat. Kurangnya pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat/persediaan tidak efisien dan tidak efektif.
9.   Penetapan harga yang tidak tepat. Tahap pertama dalam menetapkan harga yang akurat adalah dengan mengetahui biaya pembuatan atau penyediaan produk dan jasa. Kemudian pemilik bisnis dapat menetapkan harga yang sesuai dengan citra perusahaan dan tentu saja disertai dengan memerhatikan persaingan.
10.  Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan. Wirausahawan yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia tidak ada jaminan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa di peroleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

b.      Cara Menghindari Kegagalan Dalam Usaha dan Bisnis
     Usaha mendirikan perusahaan sering dihadapkan kepada dua kemungkinan yaitu kegagalan dan keberhasilan. Salah satu sifat seorang wirausaha dapat menyikapi kegagalan dengan memperhatikan faktor-faktor penyebabnya. Faktor-faktor penyebab kegagalan dapat bersumber dari internal atau eksternal. Faktor-faktor Internal antara lain :
1.      Ketidaktelitian/ketidakcermatan,
2.      Kecerobahan,
3.      Kelalaian,
4.      Tergesa-gesa memutuskan,
5.      Tidak mau belajar dari kegagalan orang lain,
6.      Terlalu mudah percaya pada orang lain, dan lain-lain.

Faktor kegagalan yang berasal eksternal antara lain :
1.      Sumber daya yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitas,
2.      Bencana alam,
3.      Kenaikan harga barang-barang yang tidak terduga,
4.      Pengaruh ekonomi global,
5.      Perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai hal, dan lain-lain.

Cara positif memandang kegagalan antara lain :
1.      Kegagalan adalah pelajaran berharga untuk tidak diulangi lagi,
2.      Kegagalan harus dapat menjadi motivasi agar mau maju terus,
3.      Anggaplah kegagalan itu sebagai sukses yang tertunda,
4.      Percayalah wirausaha-wirausaha sukses pasti pernah mengalami kegagalan, tetapi mempunyai kemampuan untuk bangkit kembali.
5.      Kegagalan harus dijadikan bahan evaluasi diri dan dikaji sebab-sebabnya, lalu disusun strategi untuk meminimalkan kegagalan, dan lain-lain.
            Cara atau strategi menghindari kegagalan adalah dengan mengadakan perencanaan usaha yang cermat mengenai perkembangan pasar, persaingan, sumber daya manusia, teknologi, proses produksi, keuangan, rugi-laba, arus kas, pasokan bahan baku, dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
   Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasikan peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Inti dari kewirausahaan yaitu :
a.       Pengambilan resiko.
b.      Menjalankan sendiri.
c.       Memanfaatkan peluang-peluang.
d.      Menciptakan baru.
e.       Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.

B.    Saran
     Keterbatasan informasi dan ketelitian kami dalam menyusun makalah ini, menjadi sebab adanya kekurangan-kekurangan yang tidak dapat kami hindari. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penambahan wawasan bagi para penulis khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar